Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Lebah Kelulut di Lombok, Nusa Tenggara Barat

Yumantoko Yumantoko, Rubangi Al Hasan, Septiantina Dyah Riendriasari

Abstract


ENGLISH

Even though the demand for honeybees is high, the production of this commodity is considered low. Generally, the production of honey can be categorized as the wild honeybee and cultivated honeybee productions. Honeybee cultivation has the potential to be developed in Lombok island. Apart from its ease of honeybee cultivation, this activity creates a positive impact on economic aspects like income generation and opening job opportunities. This study investigated the feasibility of the honeybee production business. The research was conducted in three districts in Lombok Island namely Lombok Timur, Lombok Utara, and Lombok Barat Districts. Data were collected through conducting surveys, in-depth interviews, and document studies. The sampling method used purposive sampling. The study showed that the production cost of the kelulut honeybee cultivation was Rp17,893,468 while the revenue was Rp21,850,000 so generated profit was Rp3,956,532. Thus, the revenue cost ratio (R/C ratio) of the kelulut honeybee cultivation was 1.2 which meant the kelulut cultivation business was feasible. The profit of this business was relatively low because this business was a small-scale honeybee production that applied a traditional method. To develop the kelulut cultivation business, support from stakeholders in particular local government is needed.

 

INDONESIA

Meskipun tingkat permintaan produk madu di pasaran cukup tinggi, produksi madu di Indonesia masih rendah sehingga belum mampu mencukupi kebutuhan pasar. Secara umum, produksi madu dapat dikategorikan menjadi dua yaitu produksi madu alam dan madu budidaya. Budidaya madu Lebah Kelulut berpotensi untuk dikembangkan di Pulau Lombok. Selain budidaya Lebah Kelulut relatif mudah, aktivitas ini juga berdampak positif terhadap aspek ekonomi yaitu peningkatan pendapatan masyarakat dan pembukaan lapangan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis finansial budidaya Lebah Kelulut. Penelitian dilaksanakan di tiga kabupaten di Pulau Lombok, yaitu Kabupaten Lombok Timur, Lombok Utara, dan Lombok Barat. Metode pengumpulan data yang dilakukan meliputi survei, wawancara, dan studi dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil studi menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk produksi madu dari budidaya Lebah Kelulut di Pulau Lombok sebesar Rp17.893.468, penerimaan sebesar Rp21.850.000 sehingga diperoleh hasil keuntungan sebesar Rp3.956.532. Nilai rasio RC diperoleh sebesar 1,2 yang berarti usaha budidaya kelulut layak diusahakan. Keuntungan yang diperoleh relatif kecil. Hal ini disebabkan skala usaha yang juga masih kecil. Oleh karena itu, diperlukan dukungan khususnya dari pemerintah daerah untuk mengembangkan usaha budidaya Lebah Kelulut.


Keywords


analisis kelayakan usaha, produksi madu, budidaya lebah kelulut

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33658/jl.v18i1.264

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Web Analytics View My Stats