QUICK MENU
Peningkatan Dukungan Keluarga dalam Perawatan Klien Tuberkulosis melalui Terapi Psikoedukasi
Abstract
ENGLISH
As many as 1.02 million cases of tuberculosis have been reported in poor nations. Non-compliance with prescribed treatments is one of the causes. The result is the spread of disease among the family and community. The family plays a crucial part in addressing the issue since they act as a drug monitor. Psychoeducational therapy is the intervention that can be given to the family. The purpose is to determine how psychoeducation treatment affects family support for treating TB patients. The study included a control group and a quasi-experimental pre-post-test approach. From February to March 2020, the study was carried out at the Public Health Center Semarang Regency. Purposive sampling was used to choose the 28-person sample that was used for each group. The tool employed had a reliability rating of 0.698 and was a questionnaire about family assistance for tuberculosis patients. Both paired and independent t-tests were employed in the data analysis. With p = 0.000 (p 0.05), psycho-educational therapy greatly influences families' willingness to help TB patients. The family that provided this therapy can become better at supporting the patient during treatment. To improve tuberculosis drug adherence, psychoeducation therapy can be incorporated with the DOTS program at all healthcare facilities.
INDONESIA
Tren peningkatan kasus tuberkulosis terlihat di negara-negara berkembang termasuk Indonesia dengan jumlah kasus sebanyak 1,02 juta kasus. Salah satu faktor penyebabnya adalah ketidakpatuhan pengobatan. Dampaknya adalah penularan penyakit dalam keluarga dan masyarakat. Keluarga sebagai pengawas menelan obat memiliki peran penting dalam menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu intervensi yang dapat diberikan kepada keluarga adalah terapi psikoedukasi. Penelitian ini mengidentifikasi pengaruh terapi psikoedukasi terhadap dukungan keluarga untuk merawat klien TB. Desain penelitian menggunakan pre-post-test quasi-eksperimental dengan kelompok kontrol. Penelitian dilakukan di Balai Kesehatan Masyarakat Kabupaten Semarang pada bulan Februari sampai Maret 2020. Jumlah sampel 28 untuk setiap kelompok dipilih secara purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dukungan keluarga klien tuberkulosis dengan nilai reliabilitas 0,698. Analisis data menggunakan paired t-test dan independent t-test. Penelitian ini telah lolos uji etik dari Komisi Bioetika Universitas Sultan Agung dengan nomor 094/III/2020/Komisi Bioetika. Terdapat pengaruh terapi psikoedukasi terhadap peningkatan dukungan keluarga untuk merawat klien TB secara signifikan dengan p=0,000 (p<0,05). Keluarga yang telah mendapatkan terapi ini dapat meningkatkan kemampuannya dalam memberikan dukungan selama pengobatan. Terapi psikoedukasi dapat diintegrasikan dengan program DOTS di fasilitas layanan kesehatan untuk meningkatkan kepatuhan terapi obat tuberkulosis.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.33658/jl.v20i2.339
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats