PEMETAAN POTENSI BIOGAS DAN PUPUK DARI KOTORAN SAPI UNTUK MENDUKUNG WISATA PAMELO DI DESA BAGENG KECAMATAN GEMBONG KABUPATEN PATI

Hermain Teguh Prayitno

Abstract


ENGLISH

Bageng village is a village which has pummelo plant and the highest number of cattle in Gembong Subdistrict. Therefore, this area known as the Pummelo Tourism Village. High number of cattle not followed by good handling of cow waste so that in some areas experience the environmental pollution. To reach the better pummelo tourism village, it necessary to improve the quality of the environment. One of the way is by mapping the potential of biogas from cow waste. This study aims to: 1) describe the condition of cattle in Bageng village; 2) mapping the potential of biogas and manure from cow waste for development of Pummelo. This research is exploratory. The primary data required includes cage density, number of cattle, the amount of pummelo and public information obtained from the questionnaire. Secondary data were obtained from village and subdistrict monograph. Data processing is also reinforced with satellite images of google earth, the google MAP data. The results showed that : 1) The number of cattle counted 508-720 head with 8.7 tons of cow waste/day; 2) The largest biogas potency contained in Rubiyah hamlet Bageng village. From this research are expected the use of cow waste as biogas to meet the energy needs of the communities as well as to meet the needs of Pummelo plant manure.

 

INDONESIA

Desa Bageng merupakan desa yang memiliki tanaman jeruk pamelo dan jumlah ternak sapi tertinggi di Kecamatan Gembong. Oleh karenanya, daerah ini dikenal sebagai Desa Wisata Pamelo. Jumlah ternak sapi yang tinggi tidak diikuti dengan penanganan kotoran sapi yang baik sehingga di beberapa daerah mengalami pencemaran lingkungan. Untuk menuju Desa Wisata Pamelo yang lebih baik, diperlukan adanya peningkatan kualitas lingkungan. Salah satunya dengan cara pemetaan potensi biogas dari kotoran sapi. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menggambarkan kondisi ternak sapi Desa Bageng; 2) memetakan potensi biogas dan pupuk dari pemanfaatan kotoran sapi untuk perkembangan Jeruk Pamelo. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Data primer yang dibutuhkan meliputi kerapatan kandang, jumlah ternak, jumlah jeruk pamelo dan informasi masyarakat yang diperoleh dari kuesioner. Data sekunder diperoleh dari Monografi Desa dan Kecamatan. Pengolahan data juga diperkuat dengan foto citra satelit google earth, data google MAP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Jumlah ternak sapi terhitung 508 – 720 ekor dengan 8,7 ton kotoran sapi /hari; 2) Potensi biogas terbesar terdapat di Dukuh Rubiyah Desa Bageng. Dari penelitian ini diharapkan adanya pemanfaatan kotoran sapi sebagai biogas untuk mencukupi kebutuhan masyarakat akan energi sekaligus untuk memenuhi kebutuhan pupuk tanaman Jeruk Pamelo.


Keywords


biogas; jeruk pamelo; pupuk padat

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33658/jl.v11i2.66

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Web Analytics View My Stats