KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN USAHA INDUSTRI TAPIOKA DI KABUPATEN PATI

Suroso Suroso

Abstract


ENGLISH

Pati Regency has a great potential in tapioca industries but the products are not feasible for big industries. Objectives of the research are: (1) to analyze the availability of raw materials for tapioca industries; (2) to analyze the role of tapioca industries in economic development; (3) to analyze the role of tapioca industries in social development; and (4) to analyze the competitiveness of tapioca industries in the study area. The research uses descriptive-quantitative approach. The research uses primary and secondary data. Data collecting uses techniques of interview, field-events and document observation. The analysis uses descriptive. There are some findings in the research. Firstly, the existing product of tapioca has a proportion rate 83.169% of the local raw materials. Secondly, the role of tapioca industries in the economic development is relatively good, in the second rating position among small and medium scale industries with the economic value 233,239,350,000 Rupiahs monthly. Thirdly, the role of tapioca industries in the social development is relatively good, in the third rating position among small and medium scale industries by employing of 3,617 workers. Fourthly, the competitiveness of tapioca industries in the study area is not relatively optimal, which is indicated by: (a) selling out raw materials, (b) the big industries are not willing to use the local tapioca products because of not feasible quality.

 

INDONESIA

Kabupaten Pati memiliki potensi besar dalam industri tapioka tetapi produk tapioka dianggap kurang layak bagi industri besar. Tujuan Penelitian untuk : (1) menganalisa ketersediaan bahan baku usaha industri tapioka, (2) menganalisa peran usaha industri tapioka dalam pembangunan ekonomi, (3) menganalisa peran usaha industri tapioka dalam pembangunan sosial penyerapan tenaga kerja, (4) menganalisa daya saing usaha industri tapioka di area studi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi lapangan dan observasi dokumen. Analisis data secara analisis deskriptif. Ada beberapa temuan dalam penelitian ini. Pertama, eksistensi produksi tapioka berada pada proporsi sebesar 83,169% dari potensi bahan baku lokal yang tersedia. Kedua, peran usaha industri tapioka dalam pembangunan ekonomi relatif baik, menempati peringkat 2 diantara UKM unggulan daerah dengan nilai ekonomi produksi per bulan sebesar Rp233.239.350.000,00. Ketiga, peran usaha industri tapioka dalam pembangunan sosial penyerapan tenaga kerja relatif baik, menempati peringkat 3 diantara UKM dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 3.617 orang. Keempat, daya saing usaha industri tapioka di area studi relatif kurang optimal terindikasi: (a) sebagian bahan baku lokal (ketela) dijual ke luar daerah karena penawaran harga yang kurang kompetitif, (b) perusahaan besar belum mau menggunakan produk tapioka tersebut dengan alasan kualitas kurang layak.


Keywords


kebijakan pembangunan; pemberdayaan dan usaha industri tapioka

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33658/jl.v10i2.80

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Web Analytics View My Stats