Analisis Capaian Kinerja Pembangunan Pedesaan Kawasan Pesisir

Suroso - Suroso

Abstract


ENGLISH

Managing the potential of coastal regions becomes a development challenge in order to improve human welfare. This research aimed to describe the performance achievement of rural development in the coastal regions in the study area. This research used a quantitative approach. It used secondary data. It used descriptive-comparative analyses. The descriptive result showed that all villages in the coastal areas have increased their rural development indexes (IDM) but only about 43% increased their status for the period 2017 to 2021. The comparative result proved that in 2021 the highest IDM is in Trangkil District and the lowest one was in Batangan District. The comparative test using Chi-Square (X2) for the development performance has a counting value of 8,125 in significance of 10 %. It is greater than the table value so there is a significant difference in development performance among the coastal regions in the study area. Therefore, the region having the least development indexes (IDM) should become the priority in the regional development policy to alleviate disparity.

 

INDONESIA

Pengelolaan potensi kawasan pesisir untuk mewujudkan kesejahteraan menjadi tantangan pembangunan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan capaian kinerja pembangunan pedesaan kawasan pesisir di area studi. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian menggunakan data sekunder. Analisa data menggunakan analisis deskriptif-komparatif. Hasil analisis deskriptif menunjukkan semua desa kawasan pesisir di area studi mengalami peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM) tetapi hanya sebagian desa mengalami peningkatan status tipologinya selama kurun waktu 2017 - 2021. Hasil analisis komparatif menunjukkan bahwa tahun 2021 capaian IDM kawasan pesisir tertinggi berada di kawasan Trangkil dan IDM terendah berada di kawasan Batangan. Uji komparatif dengan Chi kuadrat (X2), kinerja pembangunan pedesaan kawasan pesisir kurun waktu 2017-2021 memiliki nilai hitung chi kuadrat (X2) 8,125 signifikan pada signifikansi 10%, lebih besar dari nilai tabel sehingga ada perbedaan signifikan capaian kinerja pembangunan pedesaan antar kawasan pesisir di area studi. Oleh karena itu, kawasan yang memiliki capaian IDM terendah perlu memperoleh prioritas dalam kebijakan pembangunan untuk mengeliminasi kesenjangan pembangunan.


Keywords


kawasan pesisir, kinerja, pembangunan pedesaan

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33658/jl.v18i1.298

Refbacks

  • There are currently no refbacks.