ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN GIZI BURUK PADA ANAK BALITA DI PUSKESMAS JAKENAN KABUPATEN PATI

Aeda Ernawati

Abstract


ENGLISH

Community Health Center in Jakenan has implemented a malnutrition prevention program but the number of malnutrition cases is still high. The purpose of the study was to describe the implementation of a malnutrition prevention program at the Community Health Center (Puskesmas) of Jakenan, Pati Regency. The research used qualitative approach. The focus of this research was on the aspects of input, process and output of the program. Data collection was conducted by using interview, field event observation and document-observation. Informants were selected through purposive sampling. This study results showed: Regarding the input aspect, Puskesmas Jakenan had lack of the number of nutrition officers. Meanwhile, the facilities, and infrastructures were sufficient. However, the funding for recovery program has not been sufficient yet. The program has been running but there were several obstacles, namely: 1) the lack of nutrition workers, 2) inadequate knowledge and skills of Integrated Health Care (Posyandu) cadres, 3) low awareness of the community regarding nutrition issues. The program output showed that many toddlers have not yet to improve their nutrition status due to congenital defect. The intervention of malnutrition can be focused on: (1) the addition of nutrition officers; (2) the quality improvement of Posyandu cadres through training; and (3) Intensification of the first 1000-day program.

 

INDONESIA

Puskesmas Jakenan sudah melaksanakan program penanggulangan gizi buruk tetapi kasus gizi buruk masih tinggi. Tujuan penelitian untuk menggambarkan implementasi program penanggulangan gizi buruk di Puskesmas Jakenan Kabupaten Pati. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Fokus penelitian pada aspek input, proses dan output pelaksanaan program penanggulangan gizi buruk. Data dikumpulkan dengan wawancara, observasi kejadian lapangan, dan observasi dokumen. Penentuan informan menggunakan teknik sampling purposif. Hasil penelitian terkait input menunjukkan jumlah petugas gizi di Puskesmas Jakenan masih kurang. Sarana dan prasarana secara umum cukup, namun belum tersedia dana yang cukup untuk program pemulihan. Program penanggulangan gizi buruk sudah berjalan, tetapi masih ada kendala yaitu: 1) petugas gizi yang kurang, 2) pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu yang belum memadai, 3) kesadaran masyarakat tentang masalah gizi rendah. Output program menunjukkan masih banyak Balita yang belum meningkat status gizinya karena adanya penyakit bawaan. Upaya perbaikan penanganan gizi buruk dapat dilakukan melalui: 1) penambahan petugas gizi; 2) peningkatan kualitas kader Posyandu melalui pelatihan; 3) penanganan gizi buruk melalui program 1000 hari pertama kehidupan dimulai sejak bayi dalam kandungan.


Keywords


implementasi; program balita; gizi buruk

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33658/jl.v15i1.131

Refbacks

  • There are currently no refbacks.