FENOMENA KEKERASAN DI SEKOLAH (SCHOOL BULLYING) PADA REMAJA DI KABUPATEN PATI

Siti Qorrotu Aini

Abstract


ENGLISH

The increase of child abuse in Pati Regency quite alarming. The aims of this study were to describe of bullying activity on student and describes form of bullying in junior high school (SMP) students in Pati Regency from the perspective of victims and bullies. The research method is a descriptive quantitative. The population are SMP students in Pati Regency in total 31,012 students. The number of respondent (sampling size) is 395 students from 21 SMP. The sampling method uses proportional area random sampling. This study was conducted from June to October 2015. Data are analyzed by descriptive. The results showed that 58.2% of the total respondents had experienced bullying. Students who experience bullying are grouped into three categories: 1) Bullies; 2) The victim; and 3) The bullies and victim. The last category has a dominant percentage (53.8%) compared to other categories. From the victim's viewpoint, the most widely form of bullying was verbal bullying (29.3%). However, 43.4% of victims feel that bullying was common. The majority of bullies was classmate (58.6%) and the bullying activity was mostly occured in classroom (84.3%). From bullies’s viewpoint, the most practiced form of bullying was verbal bullying 44.2%. Most bullies fell guilty (37.3%) while most of their victims were classmates (77.5%). Furthermore, the main reason to bully was fun (58.7%) and it was done in classroom (87.5%).

 

INDONESIA

Peningkatan angka kekerasan anak di Kabupaten Pati cukup memprihatinkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan perilaku bullying pada siswa SMP dan menjelaskan bentuk-bentuk bullying pada siswa SMP di Kabupaten Pati dari sudut pandang korban maupun pelaku. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pati yang berjumlah 31.012. Sampel penelitian terdiri atas 395 siswa dari 21 SMP yang bersedia menjadi responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional area random sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Oktober 2015. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 58,2% dari total responden pernah mengalami perilaku bullying. Siswa yang mengalami bullying terbagi dalam 3 peran yaitu pelaku, korban dan pelaku sekaligus korban dengan persentase yang mendominasi yaitu 52,8%. Berdasarkan sudut pandang korban, bentuk bullying paling banyak dialami adalah bullying verbal 29,3%. Korban menganggap bullying yang diterima adalah hal yang biasa (43,4%), namun banyak juga yang merasa sedih (30,3%). Pelaku paling dominan adalah teman seangkatan sebanyak 58,6%. Tempat terjadinya bullying sebagian besar adalah di kelas (84,3%). Berdasarkan sudut pandang pelaku, bentuk paling banyak dilakukan kepada korban adalah bullying verbal 44,2%. Sebagian pelaku bullying merasa menyesal (37,3%), sasaran paling banyak adalah teman seangkatan (77,5%). 58,7% pelaku bullying mengungkapkan alasan perilaku adalah iseng, bullying sebagian besar dilakukan di kelas (87,5%).


Keywords


bullying di sekolah; fenomena; remaja

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33658/jl.v12i1.52

Refbacks

  • There are currently no refbacks.